Asap Selimuti Pekanbaru, Diskes Siap Siaga

Rabu, 07 September 2011


PEKANBARU-Terkait dengan datangnya asap kiriman dari daerah lain Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru Telah mengambil langkah dengan memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat kota untuk mengurangi aktifitas di luar rumah terutama pada pagi dan malam hari.

"Kami telah melakukan persiapan terkait datangnya asap menyelimuti Pekanbaru, yaitu telah berkordinasi dengan pihak puskesmas, Sekolah dan kami telah lakukan himbauan kepada seluruh masyarakat untuk hindari asap," ungkap M.Napiri selaku Kabid Pencemaran lingkungan Diskes kota Pekanbaru, ketika di komfirmasi Haluan Riau, Rabu (7/9) kemarin.

Dikatakanya, untuik saat ini pihaknya belum bisa melakukan bagi-bagi masker, pasalnya hingga saat ini belum ada himbauan dari walikota untuk mencanagkan asap ini menjadi bencana.

"kalo bagi-bagi masker kita tidak bisa melakukan begitu saja, karena harus ada prosedur-prosedur yang di lalui terlebih dahulu sehingga walikota menetapkan datangnya asap ini sebagai bencana," tambahnya lagi.

Namun, M.Napiri tidak berdiap diri begitu saja untuk menunggu penetapan walikota, pihaknya telah bekerja sama dengan semua Puskesmasuntuk mendata barepa banyak korban dari adanya asap yang menyelimuti pekanbaru, dan pihaknya juga telah merekomendasikan kepada seluruh kepala sekolah tingkat SD untuk meliburkan muridnya selama adanya asap tebal.

"Dan tidak lupa kepada seluruh masyarakat untuk tidak keluar tampa menggunakan masker," terangnya lagi.

Ketika disinggung dengan kapan Diskes akan bagi-bagi masker, pihaknya belum bisa pastikan, pasalnya keberadaan asap hanya terlihat pada pagi dan menjelang malam, serta pihaknya juga merasa kesulitan dengan rusaknya alat penditeksi kebersiahan udara.

"Jadi kami tidak bisa melakukan tindakan," ungkapnya

Sementara itu, ketika dikomfirmasi Edriman selaku kepala BLH kota Pekanbaru ia mengakui bahwa Mesin Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) telah lama mengalami kerusakan, dan pihaknya telah lama juga melaporkan kerusaka tersebut.

"Namun hingga sekarang belum ada jawaban, pasalnya alat tersebut telah rusak dimakan usia serta suku cadangnya tidak ada lagi," katanya.

Dikatakanya lagi, hal ini untuk ISPU, pihaknya hanya dapat dana operasional, sedangkan dana untuk perbaikan tidak ada dianggarkan.

"karena itu hingga kini kami masih menunggu kapan alat itu akan diganti karena telah kadaluarsa," katanya lagi.

Terkait dengan datangnya asap kiriman dari daerah lain, Edriman belum bisa memberikan tanggapanya, pasalnya data yang ada di stasiun tidak bisa dibaca.

"Kalaupun bisa kita baca data itu hanyabersifat sementara," tutrnya lagi.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Dani-Quinchy © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates