0 Diskes Kota Pekabaru Peringatkan Puskesmas "Periksa Surat Izin Vanholano"

Selasa, 13 September 2011 Label:


PEKANBARU-Setelah mencuatnya kasus keracunan di Duri akibat mengkonsumsi Roti dari Vanholano yang terindikasi terjangkit bakteri Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru telah memperingatkan pada Puskesmas-puskesmas yang berada disekitaran cabang-cabang Perusahahn Roti Vanholano untuk melakukan pemeriksaan terhadap surat izin layak edar vanhonano masih berlaku atau tidak.
hal ini dikatakan langsung oleh M.Napiri selaku Kasi Pengamatan Diskes Kota Pekanbaru kepada Haluan Riau, Selasa (13/9) kemarin

"Peringatan telah kami berikan pada puskesmas-puskesmas untuk kembali memeriksa surat izin di vanholano, biasanya sekali tiga bulan selalu di perbaharui," katanya saat ditemui disela-sela pekerjaannya.

Menurutnya, keracunan yang terjadi di Duri bukanlah domain kerja dinas kesehatan kota, namun vanholano mempunyai cabang yang banyak di Riau, jadi khusus untu kpekanbaru kita telah lakukan berbagai upaya untuk tidak terjadi keracunan di vanholano pekanbaru.

"Yaitu dengan selalu mengawasi dan memeriksa surat izin kelayakan produk dihasilkan," katanya lagi.

Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa ada tiga puskesmas yang langsung akan melakukan pemeriksaan terhadap surat izin Vanholano yaitu, puskesmas kecamatan Sail, Kekabaru Kota dan Simpang tiga/Bukit Raya.

"Untuk turun langsung kami harus mengikuti prosedur, maka dari tingkat puskesmas yang turun terlebih dahulu, jika ada masalah baru ke tingkatan yang lebih tinggi," jelasnya.


Read more

0 YLKI: Vanholano Mesti Higinis Dulu, Baru Boleh Buka

Label:


PEKANBARU-Terkait adanya korban keracunan setelah mengkonsumsi roti yang diproduksi oleh Perusahaan Vanholano, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sukardi meminta kepada Vanholano untuk segera membenahi dan menghiginiskan semua produk buatannya sehingga tidak ada lagi korban akibat kue yang terjangkit bakteri itu.

"Dari mada memakan korban lagi, lebih baik vanholano berbenah dulu baru buka kembali," ungkapnya ketika ditemui Haluan Riau, Selasa (13/9) kemarin

Menurutnya, walaupun pihak Vanholano telah melakukan tanggung jawabnya dengan membiayai pengobatan korban, namun Vanholano harus lebih higinis lagi sehingga tidak ada kekhawatiran untuk mengkonsumsi prodak dari Vanholano.

"Vanholano harus tutup sementara sehingga bisa menghasilkan prodak yang higinis" tegasnya.

Lebih Jauh ia berharap, Vanholano memang memperhatikan kebrsihan dan kesehatan masyarakat, jangan ketika dilakukan seidak saja mereka bersih setelah itu tidak lagi.

"ini seperti angin-anginan saja, saya minta mereka konsisten," tuturnya lagi.

Ketika disingngung kapan pihak YLKI akan melakukan Sidak ke vanholano, Sukardi mengatakan bahwa pihaknya sedang menyusun rencana untuk hal tersebut, namun waktunya belum pihaknya pastikan karena harus melakukan kordinasi dengan pihak dinas kesehatan dan Bpom.

"hal menuju kesana telah kami rencang tinggal tunggu tanggal mainya saja," pungkasnya.

Dan YLKI pun berpesan pada seluruh masyarakat untuk berhati-hati dalam membeli makanan dan lebih selektif dalam memilih sehingga tidak ada kejadian layaknya di kota Duri seperti beberapa waktu lalu.

"Kita mesti cerdas memilih apa yang diinginkan oleh tubuh kita" tutupnya.
Read more

0 Masyarakat Tionghua Pekanbaru Rayakan Festifal Kue Bulan "Pawai Keliling Kota Membawa Lampion"

Senin, 12 September 2011 Label:

PEKANBARU-Untuk memperingati peristiwa yang datangnya sekali dalam setahun, masyarakat Tionghua seluruh dunia merayakan Festival kue bulan, hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat tionghua yang berada di kota Pekanbaru. Hampir seluruh masyarakat tionghua turun kejalan dengan membawa lampion menggelar pawai keliling kota pekabaru yang dimulai dari Jalan Karet-A.yani-Sudirman dan kembali ke jalan karet lagi.

Berdasarkan pantauan Halauan Riau pada Minggu (11/9) mulai dari anak hingga orang dewasa berbaur menjadi setu barisan ditambah lagi dengan membawa lampion yang berwarna warni membuat suasana malam yang kelam menjadi sebuah barisan cahaya mengelilingi kota. tidak haya itu saja, dibarisan terdepan ada beberapa anak remaja yang membawa yang bermain barongsai dengan diiringi oleh suara gendang yang bisa memecah kesepian serta menambah semangat semua peserta pawai untuk berkeliling kota.

Selanjutnya, Setelah selesai berpawai, seluruh peserta yang hampir mencapai 2000 orang berkumpul di jalan karet, Dimana tepat itu adalah tempat awal pawai dimulai. Setibanya di tempat semula, seluruhnya berkumpul dan di persilahkan duduk untuk istiraha setelah bekeliling kota.

Sembari duduk untuk rehat sejenak, semua peserta dihibur dengan penampilan barongsai, dan berbagai jenis tarian masyarakat tionghua. Sementara itu, ketika Ditemui Haluan Riau ketua PSMTI salah seorang warga tionghua, Peng Suyoto, mengatakan bahwa acara yang digelar sekarang bertemakan menambah kebudayaan yang yang ada di Indonesia.

"Semoga dengan adanya festival kue bulan, budaya Indonesia bertambah dan semakin berkembang," katanya ketika di wawancari Haluan Riau, Minggu (11/9).

Menurutnya acara Festival Kue Bulan ini adalah sebuah hari yang selalu telah di peringati dari beribu-ribu tahun yang lalu, dan telah menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat tionghua.

"Telah sepatutnya kami meneruskan apa yang telah di buat oleh nenek moyang kami terdahulu," tuturnya lagi.

Tak terkecuali, seluruh masyarakat yang hadir kala cara itu diberikan satu kantong kue bulan yang menjadi simbol bahwa pada hari itu kondisi bulan sedang purnama.

"untuk menjalin dan menjaga kekompakan dan pesatuan seluruh masyarakat, kami dari masyarakat tionghua juga membagikan lampion dan kue bulan secara gratis," tutup Peng.
Read more

0 Villa Putri Duyung, Hadirkan Hunian Idaman Keluarga Bahagia "Punya tempat luas untuk Parkir kendaraan"

Label:


PEKANBARU-Saat ini bagian sebagian besar pemilik rumah yang memiliki kendaraan

menyediakan tempat pada halaman depan rumah. Mereka umumnya memberikan tempat yang

dibangun khusus untuk parkir kendaraannya. Hal tersebut untuk kelihatn lebih teratur

dan rapi. Dengan latar belakang kenyamanan dan menjadi idaman keluarga bahagia Villa

Putri Duyung hadir untuk menjawab semua kebutuhan masyarakat.

"Villa ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang layak

dan memjamin rasa aman," ungkap Purnadi ketika dijumpai Haluan Riau, (12/9)

Menurut purnadi, untuk wlayah kota pekanbaru adalah tempat yang sangat cocok untuk

berbisnis proferti, pasalnya kota pekanbaru dalam masa-masa emas yaitu semua

masyarakat hendak memiliki runah yang layak dan nyaman.

"Villa Putri Duyung menyediakan berbagai type tumah yaitu mulai dari tipe 45 hingga

200, dengan harga yang bersaing serta jika melakukan kredit kami berikan jangka waktu

selama 15 tahun," katanya lagi.

Di Villa Putri Duyung tersebut, untuk setiap pembelian rumah pihaknya memberikan

diskon mencapai 10 juta dan juga memberikan hadiah perlengkapan rumah seperti tarali,

pagar dan mesin air.

"kami hadir untuk melayani semua permintaan dan ini juga disambut dengan positif bagi

masyarakat Pekanbaru,"Jelasnya lagi.

Lebih jauh ia juga mengatakan beberapa Fasilitas dari Villa Putri Duyung yaitu berada

di pusat kota, dekat dengan pusat perbelanjaan, jalam menuju perumahan telah di aspal,

mempunyai taman bermain untuk anak-anak dan jalan dilingkungan sekitar di beri pagar.

"Jadi semua kebutuhan akan kenyamanan itu telah kami penuhi, dan kekuranganya hanya

menunggu anda untuk tinggal disina merasakan kenyamananya," katanya.

Ketika disinggung kelebihan dan keunggula dari Villa Putri Duyung, Ia mengatakan

sangat banyak keunggulan dari Villa Putri duyang ini yaitu diantaranya jika membeli

rumah disini telah melakukan investasi yang sangat menguntungkan, pemukiman yang

sangat ideyal dan aman, rancangan dengan nuansya seni dan yang tidak kalah penting

rummah menjadi milik sendiri.

"punya rumah di villa putri duyung ga ada ruginya ," tutupnya.





Read more

0 Beli Rumah Di Griya Duyng Mas, Dapat Diskon Hingga 10 Juta.

Label:


PEKANBARU-Bulan ini Perumahan Griya Duyung Mas kembali memberikan sebuah keuntungan bagi masyarkat yang ingin memiliki sebuah perumahan mewah dengan harga bersaing dan berlokasi strategis yaitu berada ditengah-tengah kota Pekanbaru, ditambah lagi ada diskon mencapai 10 juta dan banyak fasilitas lainya.

"Khusus bulan ini kami memberikan diskon langsung mencapai 10 juta, dan ditambah fasilitas yang mewah," ungkap Purmadi ketika di komfirmasi Haluan Riau, Senin (12/9)

Dikatakanya lagi, pihaknya memberikan fasilitas yang membuat para pelanggan senang, seperti adanya pemberian tarali tambahan, mesin air, ruangan untuk parkir mobil dan pagar yang mengelilingi rumah/

"Yang pasti jika telah memiliki rumah di Perumahan Griya Duyung mas
kami akan memberikan pelayanan dan kenyamanan layaknya apartemen mewah," katanya lagi.

Lebih jauh, ia mengatakan perumahan yang berada di Jalan Gurita ini  selain mempunyai bahan bangunan yang berkualitas juga terbebas dari banjir, karena letak dari perumahan ini lebih tinggi dan telah di rancang secara profesional sebelum dibangun.

"banjir telah kami prediksi tidak akan terjadi di Perumahan Griya Duyung Mas," tegasnya lagi.

Ketika ditanya tentang garansi rumah, Purnadi menjelaskan pihaknya akan memberikan garansi jika rumah mengalami kerusakan, serta pihaknya langsung memberikan pilihan apakah akan di perbaiki atau diganti dengan tunai.

"jadi untuk tanggungb jawab kami sama sekali tidak pernah lepas tangan," tutupnya.



Read more

0 Perumahan Griaya Duyung Mas "Bangunan Kokoh Dan Tahan Lama"

Label:


PEKANBARU-Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah yang kuat

dan tahan lama, Perumahan Griya Duyung Mas hadir dan telah menjadi

pilihan dari masyarakat Pekanbaru. hal ini terlihat dari animo

masyarakat yang hendak memiliku bangunan yang sangat kokoh dan

nyaman di yang berada di Gurita Blok B no 4 Pekanbaru.

"Bangunan yang kita yang kita pasarkan mempunyi kualitas yang

sangat bermitu, hal ini yang membuat masyarkat sangat meminati

perumahan kami ini," ungkap Purnadi selaku Marketing Perumahan

Griya Duyung Mas Senin (12/9) kemarin.

Dikatakanya, untuk bulan ini masyarakat yang menginginkan rumah di 

perumahan yang berada di jalan Gurita Blok B no 4 Pekanbaru telah

membludak, pasalnya telah banyak orang yang melakukan pembayaran

tapi rumahnya belum sepenuhnya selesai.

"ini bukan berati pekerja kami lambat, tapi karena banyak

permintaan yang harus di selesaikan,"terangnya lagi.

Keunggulan yang juga disediakan oleh perumahan Griya Duyung Mas

tersebut yaitu dari segi keamanan dan kenyamanan, pihanya

memberikan rasa aman dengan dijaganya perumahan tersebut dengan

security yang berpengalaman dan kenyamanan yang diberikan dengan

memberikan suasana layaknya dipedesaan yaitu jauh dari kebisingan.

"dan perumahan ini tetap dekat dengan pusat-pusat perbelanjaan dan

julur-jalur strategis," jelasnya.

Untuk harga, Purmadi Menjelaskan perumahan tersebut menyediakan dua

jenis type rumah yaitu Rumah Type Lyli (70/170) dengan harga 380

juta dan rumah type anggra (125/170) dengan harga 580 juta.

"kami juga melayani untuk pembelian kredit," tutupnya.
Read more

0 Type Syakirin 70/135 Di Villa Ilham Asri "Rumahku Syurgaku"

Label:



PEKANBARU-Untuk memberikan kenyamanan dan ketenangan hunian Villa Ilham Asri yang bernunsya Islami Mempunyi sebuah moto pemikat masyarakat untuk tinggal dan memiliki rumah yang berada di Jalan Paus Ujung No 10 ini mempunyai tempat yang strategis dan ditengah kota pekanbaru. bukan hanya itu saja yang sangat ditonjolkan dari perumahan ini dari yang  lainya yaitu menyediakan Perumahan layaknya Syurga seperti kata pepatah yaitu rumah ku syurga ku. hal ini diungkapkan langsung oleh Wati Marketing Vila Ilham Asri, Kepada haluan Riau Senin (12/9).

" Type Syakirin 70/135 Di Villa Ilham Asri kami rekomendasikan bagi masyarakat yang merindukan syurga, dengan mengutamakan kenyamanan dan kedamaian. bak seperti pepatah Rumahku Syurgaku,"ungkapnya.

Rumah ini spesifikasinya hampir sama dengan type Shabiriin 54/107, namun bedanya rumah ini dilengkapi dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi dan ruang tamu yang lebih luas.

"Kalo rumah ini lebih luas jika dibandingkan type sebelumnya," katanya lagi.

Lebih jauh untuk pembayaran rumah ini dibuka dengan harga Rp400 jutaan. Bisa beli langsung sevara kontan, Kredit atau menggunakan promo yaitu kredit tampa uang muka.

"Semuanya terserah kepada pelanggan, kami selalu siap melayani," jelasnya lagi.

Ketika disinggung tentang kelemahan dari rumah yang berada di hunian Villa Ilham Asri, Wari mengatakan, hingga sekarang pihaknya belum menemukan apa kekurangan dari perumahan tersebut, mulai dari lokasi, bahan bangunan, bebas banjir, harga kami telah berikan sesuai dengan kualitas dan kapasitas.

"Jadi jika punya rumah di Villa Ilham Asri, ga ada ruginya karena kita pasti memiliki runah layaknya Syarga," tutupnya.
Read more

0 Type Shabiriin-54/107 Di Villa Ilham Asri " Cocok Untuk Keluarga Baru"

Label:


PEKANBARU-Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mempunyai rumah sendiri,Villa Ilah Asri menyediakan bangunan bertype minimalis dan  sangat cocok untuk sebuah keluarga baru dengan Type rumah Shabiriin 54/107 yang memunyai dua kamar tidur, dapur, ruang tamu, dan kamar mandi seta Pihak pengelola memberikan banyak keringanan untuk masyarakat yang hendak memilki hunian Rumah di Villa Ilham Asri yang berada di Jalan Paus Ujung No 10 ini mempunyai tempat yang stategis dan berada ditengah kota pekanbaru.

"Dengan mengusung nuansya Islami, kami menyediakan berbagai type untuk masyarakat, dan yang kami rekomendasikan untuk sebuah keluarga baru yaitu Type Shabiriin-54/107 yang munimalis dan tetap terkesan mewah," Wngkap Wati sebagai Merketing Villa Ilham Asri, Senin (12/9).

Dia mengatkan, keungulan dari Rumah yang berada di Villa Ilham Asri ini yaitu lebih kokoh dengan mengunakan pondasi ganda sehingga setiap rumah tidak akan mengalami lantai yang bergelombang atau jeblok.

"Kondisi rumah yang kami siapkan 100 persen kokoh mulai dari lantai yang dijamin tidak mengalami jeblok atau bergelombang, dan struktur bangunannya dicor dengan perbandingan semen dengan pasir 1 banding 2," jelasnya lagi.

Dan yang sangat membuat masyarakat tertarik untuk memiliki sebuah hunian di Villa Ilham Asri yaitu pihak pengelola memberikan terobosan yaitu dapat miliki rumah langsung tampa DP.

"yaitu cukup dengan membeyar biaya surat-surat rumah saja sebanyak sepuluh juta kunci rmah tersbut langsung ada di tangan anda," tambahnya lagi.




Read more

0 Villa Ilham Asri Pekanbaru, Mengembangkan Hunian Bernuansya Islami

Minggu, 11 September 2011 Label: ,


PEKANBARU-Ketika mendengar kata pengembang hunian berkonsep islami, pikiran awam pasti langsung tertuju pada bentuk-bentuk hunian dengan arsitektur Timur Tengah dengan bentuk-bentuk kubahnya. Nyatanya, hal itu sama sekali tidak akan ditemui di hunian Villa Ilham Asri Pekanbaru yang berada di jalan Paus Ujung No 10 Simpang Arifin Ahmad Pekanbaru.

Konsep hunian bernuansa islami yang dikembangkan Villa Ilham Asri dibuat seperti hunian pada umumnya. Hanya, perbedaannya terletak pada penciptaan nuansa religi di dalam lingkungan tempat tinggal seperti adanya mesjid yang menjadi simbol tempat ibadah umat muslim.

Pembangunan dimulai dengan membangun masjid di tengah-tengah komplek hunian sebagai tempat utama para penghuni menyatu dalam ibadah dan berinteraksi antara satu warga dengan warga penghuni lainnya. Tujuannya, dibangunnya masjid akan memudahkan penghuni melangkahkan kaki untuk menunaikan kewajibannya.

"Seperti konsep masjid zaman dahulu kala, dibangun ditengah kota kota. Penghuni yang tengah asyik beraktifitas seakan-akan diingatkan untuk merenung sejenak, kembali kepada Allah Swt. Secara berjamaah penghuni akan senang ke situ, yang akhirnya tumbuh suasana religi," kata Wati, Marketing Pemasaran Villa Ilham Asri ketika Dijumpai Haluan Riau, Senin (12/9) kemarin.

Dia JUga Mengatakan, Pada setiap rumah juga diberikan sebuah logo islami, hal ini untuk memperkuat simpol-simbol keislaman seseorang. dan untuk sembol tersebut akan dipasang di seluruh rumah yang ada di Villa Ilham Asri yang mencapai 210 unit rumah dari berbagai type.

"Kami memberikan model dan corak yang sama disetiap rumah, baik itu  mulai dari type 54 hingga 70," ungkapnya.

Wilayah yang luasnya mencapai tiga hektar tersebut talah membangun melakukan pembangunan sekitar 50 persen, dan rata-rata yang meminati hunian yang minimalis dan bernuasa islami tersebut adalah keluarga-keluarga baru, alias baru merid.

"Rata-rata yang tinggal disini adalah masyarakat dari daerah luar, dan baru menikah," ujarnya lagi.

Hal yang tidak kalah penting dalam pembangunan Villa Ilham Asri ini adalah perumahan ini terbebas dari bencana banjir. pasalnya pondasi tanah bangunan lebih tinggi dari wilayah yang lain.

"Jadi untuk banjir insyaallah tidak akan kena, jika kita tinggal di hunian Villa Ilham Asri" tutup Wati.
Read more

0 Wardan: Mutasi Dalam Tahap Penilaian Tim

Label:


PEKANBARU-kabar tentang  mutasi di lingkungan Pemerintahan Kota (Pemko) Pekanbaru kembali merak dibicarankan. Namun rencana ke tahap  itu masih dalam penilaian dengan memperhatikan sejauh mana kinerja  (Pegawai Negeri Sipil (PNS).

"Mutasi masih dalam proses penilaian, kami telah membentuk tim untuk memperhatikan kinerja PNS," kata Sekertaris Kota (Sekko) Pekanbaru, HM Wardan ketika dijumpai Haluan Riau, Jumat (9/9).

Dikatannya,untuk saat ini pihaknya  belum bisa memastikan kapan mutasi tersebut dilakukan. pasalnya mutasi tersebut harus dirapatkan dari Sekko, Kepala BKD, Inspektorat dan beberapa Asisten.

"Saya tidak bisa memastikan kapan dimulai prosesnya. Apapun rencana mutasi ini harus di bawah Baperjakat yang terdiri dari Sekko, kepala BKD, Inspektorat dan Asisten lainnya. Sebelum proses mutasi dilakukan, Tim ini akan melakukan rapat Baperjakat," jelas Wardan.

Lebih lanjut, Rapat yang dilakukan oleh tim Baperjakat tersebut, nantinya akan menentukan kapan proses mutasi dilakukan. Bukan hanya itu saja, untuk proses mutasi diprediksi sampai ke tingkat camat dan Lurah dikota Pekanbaru.

"Kemungkinan mutasi ada sampai ke Camat sepanjang penilaian kita ada terhadap kinerja para PNS tersebut," tuturnya.

Ditambahkan Wardan, mutasi itu untuk mengisi kekosongan pegawai yang ada di Pemko dan berdasarkan penilaian secara prioritas. Saat ini tim terus memantau kinerja PNS untuk mengetahui siapa yang layak untuk dimutasi nantinya.

"kami pun lebih mengutamakan mengisi kekosongan jabatan," tutupnya.
Read more

0 Sat Pol PP Tunggu Surat Resmi, Pencabutan Baliho Mantan Walikota

Label:


PEKANBARU-Untuk mencabut baloho-baliho mantan walikota Pekanbaru yang tersebar hampir diseluruh kecamatan, sejatinya adalah tugas dari Sat Pol PP, namun untuk hal yang demikian pihak PP masih menunggu surat resmi dari pucuk pimpinam yaitu PJ Wako Samsulrizal. Hal ini dungkapkan langsung Kepala Sat Pol PP, Edwar Husnan ketika dikomfirmasi Haluan Riau, Minggu (11/9).

"kami masih menunggu bagaimana kelanjutan terkait penertiban baliho wako yang lama," ujarnya.

Dia mengatakan, pemberitahuan secara lisan memang telah ada, namun pihaknya masih menunggu surat resminya. namun demikian pihaknya telah berangsur-angsur untuk mencabut baliho tersebut seperti baliho yang ada di sekitaran simpang tiga yang bekerja sama dengan pihak kebersiahan.

"beberapa hari yang  lalu, kita bersama pihak DKP sudah mulai menertipkan baliho yang ada di Simpang Tiga, hal itu berdasarkan intruksi yang kita terima secara lisan, sedangkan perintah secara tulisan hingga saat ini belum kita terima dari pak Syamsurizal" ujarnya

Sementara itu, pihak Satpol PP sendiri mengaku tidak tahu banyak tentang baliho siapa yang akan di pampangkan di sejumlah tempat yang sudah mulai ditertipkan tersebut, karena hal itu bukanlah tugas dan kewenangan dari Satpol PP.

"Kita kan hanya menjalankan tugas, apa yang diintruksikan pimpinan itu yang kita kerjakan, dan kami pun tidak tau foto siapa yang akan dipampang menggantikan foto pak Herman, karena itu adala kewenangan penjabat Walikota sekarang," tutur Erwad.
Read more

0 Era Film Bisu; Standing Ovation Terlama Sepanjang Sejarah Academy Award Oleh Delvi Yandra

Sabtu, 10 September 2011


Charlie Chaplin, adalah aktor komedi Inggris yang merupakan salah satu pemeran film terkenal dalam sejarah Hollywood di era film hitam putih, sekaligus sutradara film yang sukses. Ia juga suka merangkap-rangkap, mulai dari peran utama, sutradara, penulis naskah, hingga pengisi ilustrasi musik.
Di dalam film-filmnya, Sir Charles Spencer Chaplin, Jr. (16 April 1889-25 Desember 1977) sering memerankan karakter "The Tramp", seorang gelandangan berpotongan kumis petak yang memiliki etiket dan martabat seorang bangsawan. Kostum berupa jas kesempitan, celana panjang yang kebesaran, serta ke mana-mana membawa tongkat dan memakai topi tinggi
Chaplin pertama kali naik panggung di tahun 1894 sewaktu masih berusia 5 tahun. Tanpa persiapan sebelumnya, di sebuah teater di Aldershot, Chaplin secara mendadak diminta menggantikan ibunya. Chaplin pertama kali naik panggung dengan mendapatkan bayaran setelah bergabung dengan kelompok penari The Eight Lancashire Lads yang mementaskan pertunjukan music halls di Britania.
Film-film awal Chaplin diproduksi pada tahun 1914 di Keystone Studios yang merupakan tempat Chaplin belajar teknik pembuatan film, sekaligus mengembangkan karakter Tramp. Chaplin pertama kali memperkenalkan karakter Tramp kepada publik melalui film keduanya, Kid Auto Races at Venice (diedarkan 7 Februari 1914) dan film ketiganya Mabel's Strange Predicament (9 Januari 1914).
Di akhir kontrak dengan Keystone, Chaplin sudah bisa menyutradarai dan menyunting sendiri film-film pendek yang dibuatnya. Film-film tersebut ternyata sukses besar. Di tahun 1915, Chaplin menyetujui kontrak satu tahun dengan studio Essanay. Setelah itu, kontrak bernilai besar untuk selusin film komedi tipe dua reel disepakati Chaplin dengan studio Mutual Film di tahun 1916. Studio memberinya kebebasan artistik yang nyaris tanpa batas. Dalam dalam jangka waktu 18 bulan, Chaplin berhasil menyelesaikan 12 judul film.
Walaupun pembuat film lain sudah beralih pada film bersuara, Chaplin bertahan untuk tidak ikut-ikutan. Film bersuara sudah dikenal sejak tahun 1927, tapi Chaplin terus bertahan dengan film-film bisu selama dekade 1930-an.
Chaplin memenangkan 2 penghargaan kehormatan Academy Awards. Waktu itu belum ada prosedur audit pemungutan suara, dan penghargaan Oscar yang pertama dibagi-bagikan pada 16 Mei 1929 berdasarkan pembagian kategori yang sangat luwes.
Dewan Academy memutuskan untuk memberi penghargaan istimewa untuk kegeniusan, kemampuan serba bisa dalam akting, penulisan, penyutradaraan, dan produksi film The Circus. Film lain yang menerima penghargaan istimewa pada tahun itu adalah The Jazz Singer.
Penghargaan kehormatan yang kedua dari Academy diterima Chaplin 44 tahun kemudian di tahun 1972. Chaplin menerima penghargaan atas "pengaruh tak terhingga yang dibuatnya dan menjadikan film sebagai bentuk seni abad ini". Setelah Chaplin menerima penghargaan, para hadirin berdiri memberikan sambutan tepuk tangan selama 5 menit penuh yang hingga sekarang tercatat sebagai standing ovation terlama sepanjang sejarah Academy Award.
Di usia lanjut, Chaplin pernah memperoleh Academy Award yang didapatnya dari hasil kompetisi dan bukan secara kehormatan. Di tahun 1973, film Limelight (1952) mendapat penghargaan Oscar untuk ilustrasi Musik Asli (Best Music in an Original Dramatic Score). Dua film terakhir Chaplin dibuat di London yaitu A King in New York (1957) dan A Countess from Hong Kong (1967). Film A Countess from Hong Kong merupakan penampilan Chaplin yang terakhir, tampil singkat secara cameo sebagai awak kapal yang sedang mabuk laut.
Kesehatan Chaplin terus menurun di tahun 1970-an, dan meninggal sebelum angan-angannya terwujud. Salah satu karya yang diketahui sebagai karya terakhir Chaplin adalah ilustrasi musik yang ditulisnya untuk memperbarui A Woman of Paris, karyanya yang kurang sukses di tahun 1923.
Delvi Yandra, Divisi Acara Komunitas Putapilem
Read more

0 PESAN WAISAK 2555/2011 SANGHA AGUNG INDONESIA



Namo Sanghyang Adi Buddhaya
Namo Buddhaya Bodhisattvaya Mahasattvaya

Semua yang Terkondisi Tidak Abadi,
dengan Eling Berjuanglah untuk Pembebasan

Setiap bulan Waisak, umat Buddha di seluruh penjuru dunia merayakan kebiasaan religius agung yang kemudian dikenal sebagai hari raya Waisak atau Vesak day. Hari Waisak pada hakikatnya adalah hari kemanusiaan karena berisi kisah siklus hidup manusia unggul bernama Sidharta Gautama dengan dedikasi total terhadap kemanusiaan, alam, dan keharmonisan. Tepat pada tahun 623 sebelum masehi di Taman Lumbini Sidharta lahir; tahun 588 sebelum masehi mencapai pencerahan di Buddhagaya; kemudian tahun 543 sebelum masehi wafat di hutan Sala milik suku Malla, Kusinara.

Waisak menjadi penting untuk terus diperingati karena memiliki nilai transformatif, memberi petunjuk paling manusiawi dalam mengisi kehidupan manusia. Sakyamuni Buddha memahami bahwa kehidupan dengan berbagai isinya merupakan sesuatu yang sementara (anicca), sehingga harus diisi dengan akumulasi perbuatan beradab yang mampu menopang kebahagiaan, kesejahteraan sendiri, dan makhluk lain (M.I.415-419). Kesempurnaan budi dan kejernihan hati membuatnya mampu menyadari bahwa kesementaraan adalah realitas hidup (A.I.286), berkah, peluang, sekaligus kesempatan untuk terus berkarya bukan sebagai ancaman, pemicu ketakutan, hingga terbelenggu, serta menghamba pada hal-hal rendah.

Mampukah kita memiliki kejernihan Buddha dalam menatap kehidupan? Sakyamuni Buddha menegaskan bahwa kejernihan, bahkan ke-Buddha-an bukanlah monopoli milikNya (Saddharmapundarika Sutra II), kejernihan akan datang bila dilatih dan dikondisikan (D.II.100). Salah satu metode yang efektif adalah dengan menghidupkan ”kesadaran” (D.II.290) yang dalam terminologi Jawa disebut ”eling”. Karakteristik ”eling” adalah jernih, waspada, sadar, laksana cermin jernih, mampu melihat sesuatu sebagaimana adanya. Kapasitas untuk terus ”eling” terhadap sesuatu yang terjadi di dalam diri dan lingkungan akan menuntun manusia untuk berjumpa dengan segala sesuatu dalam kondisi yang paling alamiah dan murni. Eling yang terasah adalah gerbang pengetahuan, penembusan realitas, gerbang kepedulian terhadap sesama, pemusnah pandangan salah (ditthasava) dan kebodohan (avijjasava) (D.II.91). Dalam hal ini bisa disimpulkan bahwa elingadalah gerbang pembebasan.

Menghadapi jebakan modernitas yang penuh dengan nuansa egoisme, individualisme, ketidakpedulian terhadap alam dan sesama, mengejar kenikmatan tanpa nurani, pengetahuan tanpa karakter, maka ”eling” menjadi alternatif sekaligus solusi yang prospektif dan relevan. Terjadinya defisit integritas dan kepedulian tersebut sebenarnya disebabkan oleh surplus kegaduhan mental yang tidak pernah tertangani secara tuntas sehingga membajak kejernihan manusia (bodhicitta) menjadi kekacauan.

Dalam mengatasinya, manusia cenderung berlindung dan terjebak pada ”pengalihan” terhadap hal-hal menyenangkan dan menenangkan yang bersifat sementara sehingga tidak pernah mencapai kebahagiaan sejati atau pembebasan. Akumulasi kegaduhan mental inilah sejatinya yang menjadi aktor utama penyebab ketidakbahagiaan dan pendorong perilaku negatif manusia sebagaimana diuraikan dalam kitab Tri Svabhava Nirdesa Sastra karya Vasubandhu seorang Dharma master Yogacara. Pikiran atau berbagai tindakan akan “tercetak” dalam gudang kesadaran yang terkumpul membentuk karakter manusia.

Dalam ajaran tentang eling atau meditasi vipassana bhavana (D.II.290-315), kebahagiaan atau pembebasan adalah hal yang sangat sederhana. Seseorang yang mampu untuk sekadar eling, menyadari segala sesuatu yang ada di dalam dan di luar diri dalam konteks ”kekinian” maka segala kegaduhan mental penyebab derita akan luruh dan tidak memiliki kekuatan. Hanya dengan eling, mengamati secara awas, bukan dengan menghakimi, memusuhi, menekan, maka pembebasan akan muncul dengan sendirinya. Pembebasan justru hadir manakala kita dapat berdamai dengan segala negativitas yang kita miliki maupun dengan berbagai kondisi yang ada. Melatih eling secara bersama akan menjadi sebuah kegiatan yang sangat efektif dan menyenangkan. Eling secara kolektif atau sosial ini sangat dianjurkan oleh guru Buddha sebagai sebuah bentuk perlindungan sosial (sangha) berupa komunitas orang-orang yang berkualitas secara spiritual (M.I.37). Tergerak oleh semangat pembebasan kolektif inilah, banyak bermunculan gerakan buddhis dunia yang terus berupaya menyelamatkan bumi dan segala isinya melalui berbagai program kegiatan riil, hal ini merupakan manifestasi dari energi pembebasan eling dalam sebuah organisasi pergerakan.

Dalam kontek Indonesia, semangat pembebasan melalui eling harus terus kita kobarkan bersama. Sikap sadar atau eling sosial akan mampu menangkap derita atau masalah sosial dan bereaksi spontan dengan belas kasih yang produktif dan solutif. Kita akan melihat masih adanya keterbelakangan, kemiskinan, kebodohan, maupun ketidakadilan secara jernih. Sebagai umat Buddha, kita terus aktif membantu pembebasan sosial tersebut tanpa mengedepankan sikap kecurigaan yang justru kontraproduktif. Umat dengan profesi bisnis memiliki landasan moral dan kepedulian sosial yang tinggi; yang menempuh jalur karir di pemerintahan eling dan amanah; sebagai pendidik mampu menciptakan generasi yang unggul melalui sikap keteladanan; sebagai petani ikut serta elingmembantu pelestarian alam; sebagai generasi muda eling memperkaya diri dengan ilmu dan nilai. Sikap eling kolektif ini akan bekerja sinergis sehingga pembebasan sosial mampu terwujud.

Bila kita cermati realitas sejarah, rekam jejak agama Buddha di Nusantara selalu bercirikan semangat pembebasan sosial. Pada pertengahan abad 7, kerajaan Ho-ling atau Kalingga di Jawa dihormati sebagai pusat peradaban Buddhis yang mampu mengangkat harkat dan martabat bangsanya. Peziarah Hui-Ning dari China yang berguru pada biarawan Kalingga bernama Jnanabhadra, menyatakan bahwa kehidupan masyarakat Kalingga tertata dengan baik, sinergis, adil, makmur karena rakyat berpadu dengan pemerintah mengusung nilai-nilai pembebasan dari kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan.

Semangat pembebasan sosial juga dapat kita lihat dari prasasti Talang Tuo, pada tahun 684 Masehi atau tahun 606 Saka, Raja Buddhis Kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Jaya Naga atau Sri Jayanasa membangun taman atau kebun Sriketra untuk rakyat di Talang Tuo dekat bukit Siguntang. Tekad atau pranidhana pembangunan taman atau kebun Sriketra didesikasikan sebagai pembebasan rakyat dari kemiskinan, keterbelakangan, sehingga diharapkan secara setapak demi setapak akan mampu mencapai kesejahteraan, kebahagiaan materi, peningkatan moral, dan akhirnya mencapai pembebasan dari semua derita. Dalam prasasti Talang Tuo jelas ditekankan pentingnya eling, atau samadhi sebagai jalan penghantar pembebasan, pencerahan mencapai anuttarabhisamyaksambodhisebagaimana petikan prasasti Talang Tuo berbahasa Melayu Kuno berikut: ”... tahu di samicranya cilpakala parawis samadhitacinta tmu ya prajnya smreti medhawi punarapi dhairyyamani mahasattwa ... awacana tmu ya anuttarabhisamyaksam vodhi ...”.

Ajaran Buddha yang sangat aplikatif di Sriwijaya kemudian menarik perhatian peziarah I-Ching sehingga berkunjung dan memperdalam ilmu keagamaan di Sriwijaya selama 3 kali pada tahun 671Masehi, 685-689 Masehi, dan tahun 689-695 Masehi. Berdasarkan catatan I-Ching, sistem pembelajaran agama Buddha di Sriwijaya dimulai dengan pengkajian kitab secara bersama, retreat-retreat Buddhis yang diisi dengan pengamalan ajaran eling dan belas kasih secara bersama; dan aktualisasi nilai Buddhis sebagai pembebas dari derita sosial sebagaimana tercermin dari semangat pranidhana pembangunan taman atau kebun Sriketra oleh Kedatuan Sriwijaya, Dapunta Hyang Jaya Naga. Kebersamaan pengkajian kitab dan retreat Dharma terorganisir, terhimpun yang pola dan sistemnya sama dengan yang berkembang di Madhyadesa India. Dharma centre mirip Madhyadesa dijadikan sebagai pusat kajian, penelitian pemikiran, maupun praktek Dharma yang bermuara pada pembebasan.

Bercermin dari rekam jejak Buddhis di Kalingga dan Sriwijaya, pola pendekatan praktek Dharma yang mengarah pada pembebasan sosial perlu kita adopsi, bangkitkan, lestarikan. Aspek liturgi, ritus tetap kita lestarikan sebagai sebuah pendekatan namun penekanan pada aspek pembebasan dengan metode elingurgen untuk diarusutamakan. Pengarusutamaan eling dapat dilakukan dengan memfungsikan organisasi keagamaan, wihara, institusi pendidikan yang kita miliki sebagaimana pola Madhyadesa yang dipraktekkan di Sriwijaya. Pola yang dikembangkan difokuskan pada pengkajian kitab, pembudayaan praktek Dharma berupa eling dan belas kasih yang mengarah pada pembebasan sosial. Konsistensi pelaksanaan pola ini akan mampu menjadikan eling sebagai jalan hidup atau menjadi budaya masyarakat. Masyarakat yang memiliki budaya hidup eling atau ”sadar” akan memiliki kapasitas untuk bangkit dan mencapai pembebasan bersama-sama. Hal ini selain akan bermanfaat bagi umat Buddha juga merupakan wujud pengabdian bagi bangsa dan negara. Masyarakat yang mampu eling, menata diri dengan baik akan selalu bermanfaat bagi sesama dan lingkungan alam sehingga menjadi modal dasar bagi pembangunan bangsa menuju bangsa besar dan berperadaban.

Akhirnya, marilah momentum Waisak ini kita jadikan sebagai momentum untuk bangkit, bertransformasi menuju manusia, masyarakat Buddhis yang sadar, eling, sehingga mampu menjadi bagian dari solusi terbebas dan membebaskan.

Sadhu Sadhu Sadhu.

Mettacittena,

SANGHA AGUNG INDONESIA




Mahathera Nyanasuryanadi
Ketua Umum

Read more

0 LINGKARAN (II)

Label:


masuk dan bertandanglah  engkau
wahai yang takut pintu dan jendela
disini tak melulu setan yang dikutuk tanpa alasan
tapi juga serta malaikat sesat yang jenuh mencatat
dan tak henti beribadat tanpa sebab

akan ada yang bersalin rupa
cuaca datang dalam lain suasana

ada sepetik api telah siap membara
jauh sebelum kita menyalakannya
kita akan segera menjelma binasa
jika menolak memadamkannya
dengan air mata















Read more

0 LINGKARAN (I)

Label:


masuklah ke dalam lingkaran ini
wahai mulut yang suka berbisik
wahai mata yang gemar mengintip.
disini ada bahasa yang tak muat untuk mautmu
ketika kau berucap, seringkali tenggorokanmu tersedak
kau akan menguap untuk kemudian mengumpat

disini ada pula hamparan yang tak digemari matamu
ada gambar yang tak diterima oleh pandangmu
ketika kau melihat, seringkali kau akan mengerjap
kau akan menatap tanpa kejap
untuk kemudian  menutup mata rapat-rapat

tapi kita akan menuju sebuah akhir lingkaran yang tertebak
mata kita akan melihat pandang yang sama
mulut kita akan berbusa dalam seragam bahasa
lalu kita akan merasakan pertengkaran-pertengkaran yang biasa.
Read more

0 LUKISAN YANG HENDAK DISELESAIKAN

Label:

1.    di dalam kanvas ia adalah lelaki pendiam s
seumpama ada yang bertahun-tahun ia peram

ia bermain catur sendirian;
tak ada seorang lawan di hadapan
putih pun hitam utuh ia genggam

2.    hanya tersisa dua raja di atas papan
dua ekor kuda dan petarung berserakan

di luar lelaki itu hanya ada jam dinding
dan beberapa tangkai bunga kering

petaka di atas papan ia tempuh tanpa kata-kata
 sebab kata-kata pun telah ia kalahkan sejak lama

3.    perihal siapa yang akan menang
bidak putih atau bidak hitam
apalah sesungguhnya beda keduanya?
sebab medan ini hanya ia tempuh sendirian
dan dari tangannya nasib berlepasan

4.    benarkah ia pembawa kabar gembira itu?
ataukah hanya seorang algojo yang pemalu?

5.    di lukisan itu ia hanya bermain catur sendirian
pura-pura tak mendengar suara bidak yang bungkam
(2010)
Read more

0 RINDU AIR

Label:

ia sudah lama menjadi air yang genang di jalan lengang itu. dulu ketika musim belum tembaga, ia sering singgah pada kuncup, kolam atau batuan di batang air. ia lihat rumput yang menjulur kaki, ia pahami akar tua yang membenam wajah, dan semua ranting serta daun yang luruh. ia dengar bisikan angin pada matahari, pada malam dan pada waktu

ia pernah jatuh pada atap. ia pernah membiak pada sajak. ia pernah berumah pada mata dan pada aquarium di jantung lelaki penyamun cinta yang ranum. pada atap ia pecah dari bongkah demi basah. pada sajak ia mengendap mabuk arak. pada mata ia kelindan lara duka. pada jantung ia gelembung cinta yang larung.

kini ia rindu dirinya pada atap, sajak, mata dan jantung kadang ingin sekali ia bisa merindukan dirinya sebagai hujan; sekedar isi pada separoh tempurung yang menampung, yang berserak di tepian lengang sebuah halaman. Kadang, ketika malam, ingin sekali ia datang sebagai atap, sajak, mata atau jantun yang menggenang di ingatan murung.

(2009)







 
Read more

0 lorong

Label:


engkau belum percaya juga?
baik. aku undang engkau datang
ke lorong panjang dengan sebuah pelaminan di ujungnya 
masuk dari belakang kepalaku sebelah kanan
bangku-bangku patah sandaran acak-acakan
meja bundar dekat lemari yang sekaligus jadi dinding terburai lacinya
seolah baru saja terjadi perampokan
pada sebuah pesta pernikahan
pengantinnya disandera dan tetamu menyelamatkan diri
silakan engkau duduk, aku sudah tidak tahan
merahasiakan sebab mengapa keramaian hilang
padahal ini lorong puisi
mestinya selalu ada banyak manusia
sekalipun tidak semuanya bahagia
engkau dan aku bergabung
mengerubungi jamuan
menyalami pengantin
berfoto di pelaminan
lalu meninggalkan kado  
mestinya begitu. tetapi tidak
memasukinya membuat kuduk seketika dingin
melihat kain pintu bergoyang
dan aroma kembang setaman menjangkau penciuman
ada juga anyir kematian
seakan penjarahan dan pembunuhan sering terjadi di sini
kalau sudah begitu, engkau boleh tidak percaya
mengingat ini lorong puisi
2009

















Read more

0 shafiy kecil penyembuh sakit, Amak

Label:


di jalan keluar pengunjung
sebuah tikungan siku-siku
seorang nenek mencabuti tali dari matanya
semakin panjang tali itu, semakin panjang pula tawanya
adalah shafiy, bocah perempuan, sangat rapi rambut dan sepatunya,
tampak riang menari lenggang
ia tarik tali itu,
"ini tali apa, nek?"
"ini tali tangis, nak!"
"tangis nenek wangi, ya!"
diciuminya tali itu
hingga tepi pelupuk mata si nenek berair-air
“kuberitahu rahasia padamu,” ucap si nenek.
“tangis itu obat,”
si shafiy kecil tidak mengerti
ia diajak ibunya ke rumah banyak simpang itu memang mencari obat
tapi bukan obat yang disebut nenek
pada tikungan kedua, simpang empat
menjelang kamar mayat
di tengah tubuh berbaju perban lalu-lalang
seorang kakek mengurai cabikan kain dari mulutnya
ia seperti menjahit guntingan perca
yang biasa diikatkan ke pinggang orang-orang sawah
semakin panjang kain itu, makin panjang pula sudut bibirnya
shafiy, si bocah perempuan yang rapi rambut dan sepatunya tadi heran
ia berlari pula ke hadapan si kakek yang menganga antara tangis dan tawa
"ini kain apa, kek?"
"ini kain bahagia, cucu"
"kakek bahagia?"
"tepatnya, kakek sedang mengeluarkan bahagia dari perut kakek,"
si shafiy makin tidak mengerti
sampai kain perca berubah jadi rantai besi
kakek terbungkuk menghelanya
semakin ia hela, semakin keras dentingnya
wajah kakek bercahaya
seakan rantai itu memutar dinamo penyala dua lubang di atas hidungnya
si shafiy yang mungkin tidak akan pernah mengerti berjingkrak
menghampiri kakek
"kakek, ini rantai apa pula?"
"ini rantai keinginan, cucu!"
"keinginan kakek hangat, ya? tapi sudah berkarat,"
shafiy pun ikut menarik rantai itu
ia raih ke dadanya yang masih lunak
hingga orang-orang berbaju perban berdatangan
pengumpul dan penyampai berita pun berdesakan
riuh rendah suara mengabarkan:
“pada sebuah rumah sakit, shafiy, si anak kecil,
berhasil membantu mengeluarkan penyakit
dari perut sepasang kakek-nenek!” 
2010 

Read more

0 bus kota dalam dada

Label:

“suara apa di dalam?” tanyamu.
ketika itu, sepulang menyiang tembakau
aku senang menyuruhmu telungkup
dan tidur di punggungmu
“suara orang menumbuk padi,” jawabku.
lalu kita seperti menemu pusung. berduyun ke langgar tepi kampung
berebut putik mentimun sebelum magrib menyaga
dan angka-angak meraja
di ceruk belukar ransam, kita kelukkan daun pakis
itulah mahkota, aku raja kau ratunya. Kita pun kawin-kawin
kisah yang dicemburui anak-anak tupai ini kelak, katamu
jadi kenangan paling harum dalam kubur
lebihi pisang panggang, randang ubi
atau pun reroti yang kemudian membesarkan anak-anakmu
di kota
di kali penghabisan, kita masih sempat menafsir rumpun kacang
menandai luka miang gabah yang cecer
barangkali pematang sawah; torotoar; bahu ibu kita
ditumbuk tahun-tahun, umpama ketela luluh dalam kue-kue
tapi tubuhmu telah bujur
“peluk dadaku. kau tahukah, tangis siapa di dalam?”
aku dekatkan telinga. batin.
“aku mendengar bus kota. ia mendekat. lalu jauh,”
tapi jawabku berganti gagau.
parau.
padang, 2007
Read more

2 kampung dalam akuarium

Label:


 
ke pemancingan mana lagi kautumpahkan rindu
melumutkan kecemasan pada lendir umpan
dan mata kail yang lapar
agar ikan-ikan mau kaubujuk bercerai dengan lubuk
dan pulang ke kampung penggorengan
pelengkap hidangan di meja makan
kau tahu, sejauh-jauh pergi menyisir bibir sungai,
hanya untuk mencari air keruh,
ikan-ikan pilihan tak akan memakan umpan dalam kejernihan
kau tinggalkan hulu yang hening-bening
muasal segala arus terus menghanyutkan
anak-anak pantau dengan sejarah hambar
entah arah mana akan dituju
sebut saja, kampung berair jernih berikan jinak;
berair keruh berikan liar;
berair tawar berikan banyak
alamat kepulangan yang pahit
aku beritahu, andaikata usahamu sia-sia, pulanglah.
aku dan ikan-ikan yang kauburu
setelah penggusuran itu
kini tinggal di kampung baru
mendekam di kamar air empat persegi
pada sebuah ruang tamu tidak berhulu-bermuara
hanya gelembung-gelembung dihembus tenaga listrik
juga kincir-kincir plastik
batu-batu buatan dan lukisan karang di balik kaca
terasa seperti menyelam-melintas di antara
tanjung dan teluk kampung pesisir yang tenang
meski tidak ada kapal-kapal berbenah
bagi pelayaran para pelaut
apalagi jejaring pukat ikan karang
bertandanglah, oi pemancing
bukankah sungai-sungai yang menghilir
dari hunjaman kaki-kaki hujan
sudah tidak mampu menafsirkan kehendak air matamu
dan kerinduan tidak selamanya mesti dipuaskan
dengan tancapan mata kail di rahang ikan yang rakus
aku bayangkan kau datang
sebelum insangku sempurna jadi karang
menyematkan mata kail
di setiap saku baju para tamu
2010





















Read more
 
Dani-Quinchy © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates