Lebaran Ditunda, IRT Kecewa Berat.
Sabtu, 03 September 2011
Label:
quinchy
PEKANBARU-Berdasarkan hasil sidang itsbat, pemerintah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1432 Hijriah jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011, sesuai keputusan Menteri Agama Nomor 148 tahun 2011 tertanggal 29 Agustus 2011, tentang Penetapan 1 Syawal 1432 H. Warga kota Pekanbaru banyak yang kecewa, terutama Ibu Rumah Tangga (IRT) hal ini disebabkan telah banyaknya makanan yang di persiapkan untuk menyambut datangnya hari lebaran tersebut, Misalnya saja agar-agar, lontong, sup, pecel dan rendang terpaksa disimpan lagi untuk keesokan harinya.
Seperti halnya Yuliana(47) seorang IRT di Tangkerang Tengah, ia sedikit kecewa dengan perubahan hari Raya tersebut yang sebelumnya dikatakan pada hari selasa(30/8) menjadi Rabu(31/8), namun walaupun begitu ia tetap akan melaksanakan puasa pada selasa(30/8) besok.
"Mau diapain lagi, dah kayak gini prosedurnya yah kita mesti ikut keputusan yang telah disepakati bersama," ungkapnya saat ditemui Haluan Riau Senin malam (29/8).
Dikatakanya lagi, untuk makanan memang ada sebagian yang akan tersingkir seperti makanan pecel yang sayurnya telah tidak segar lagi, dan lontong yang telah pasti akan basi, namun itu pihaknya anggap sebuah ujian untuk melatih sebuah keikhlasan hati.
"Besok kita puasa, mau dibawa kemana makanan sebanyak ini, jika dikasi sama orang rata-rata semua telah buat sendiri-sendiri, yah sukur kami punya hewan peliharaan jadi tiu jatah dia," katanya sambil tersenyum.
Hal senada juga diungkapkan Upik (44) seorang warga Panam, terkait dengan penundaan lebaran ia mengaku bingung, pasalnya keluarganya yang berada di Bukitinggi pada selasa (28/8) telah melaksanakan lebaran sementara ia di Pekabnaru masih belum.
"Saya bingung, mulai dari makanan yang akan banyak terbuang, tambah lagi saudara di Bukittinggi telah lebaran," katanya dengan kekecewaan.
Lebih lanjut, ia mempunyai sebuah trik untuk menjalankan lebaran pada yang berbeda waktu tersebut, yaitu ia tetap akan melaksanakan hari raya pada hari Selasa (30/8) namun untuk sholat i'd nya pihaknya laksanakan pada hari Rabu (31/8).
"ya... ginilah caranya lagi, karena di Pekanbaru Selasa orang ga lebaran" tuturnya lagi.
Sementara itu, Ajo(53) seorang tukang sate di Sukajadi, ia menatakan senenarnya pemerintah telah benar, liat saja di imsyakiah tidak ada puasa yang 29 hari pasti selalu 30.
"Namun demikian, perbedaan lebaran ini bukan sebuah dari kehancuran tapi adalah bentuk sebuah saling menghargai sesama saudara karena umat islam itu adalah bersaudara," tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar