
engkau belum percaya juga?
baik. aku undang engkau datang
ke lorong panjang dengan sebuah pelaminan di ujungnya
masuk dari belakang kepalaku sebelah kanan
bangku-bangku patah sandaran acak-acakan
meja bundar dekat lemari yang sekaligus jadi dinding terburai lacinya
seolah baru saja terjadi perampokan
pada sebuah pesta pernikahan
pengantinnya disandera dan tetamu menyelamatkan diri
silakan engkau duduk, aku sudah tidak tahan
merahasiakan sebab mengapa keramaian hilang
padahal ini lorong puisi
mestinya selalu ada banyak manusia
sekalipun tidak semuanya bahagia
engkau dan aku bergabung
mengerubungi jamuan
menyalami pengantin
berfoto di pelaminan
lalu meninggalkan kado
mestinya begitu. tetapi tidak
memasukinya membuat kuduk seketika dingin
melihat kain pintu bergoyang
dan aroma kembang setaman menjangkau penciuman
ada juga anyir kematian
seakan penjarahan dan pembunuhan sering terjadi di sini
kalau sudah begitu, engkau boleh tidak percaya
mengingat ini lorong puisi
2009
0 komentar:
Posting Komentar