Masyarakat Tionghua Pekanbaru Rayakan Festifal Kue Bulan "Pawai Keliling Kota Membawa Lampion"

Senin, 12 September 2011 Label:

PEKANBARU-Untuk memperingati peristiwa yang datangnya sekali dalam setahun, masyarakat Tionghua seluruh dunia merayakan Festival kue bulan, hal yang sama juga dilakukan oleh masyarakat tionghua yang berada di kota Pekanbaru. Hampir seluruh masyarakat tionghua turun kejalan dengan membawa lampion menggelar pawai keliling kota pekabaru yang dimulai dari Jalan Karet-A.yani-Sudirman dan kembali ke jalan karet lagi.

Berdasarkan pantauan Halauan Riau pada Minggu (11/9) mulai dari anak hingga orang dewasa berbaur menjadi setu barisan ditambah lagi dengan membawa lampion yang berwarna warni membuat suasana malam yang kelam menjadi sebuah barisan cahaya mengelilingi kota. tidak haya itu saja, dibarisan terdepan ada beberapa anak remaja yang membawa yang bermain barongsai dengan diiringi oleh suara gendang yang bisa memecah kesepian serta menambah semangat semua peserta pawai untuk berkeliling kota.

Selanjutnya, Setelah selesai berpawai, seluruh peserta yang hampir mencapai 2000 orang berkumpul di jalan karet, Dimana tepat itu adalah tempat awal pawai dimulai. Setibanya di tempat semula, seluruhnya berkumpul dan di persilahkan duduk untuk istiraha setelah bekeliling kota.

Sembari duduk untuk rehat sejenak, semua peserta dihibur dengan penampilan barongsai, dan berbagai jenis tarian masyarakat tionghua. Sementara itu, ketika Ditemui Haluan Riau ketua PSMTI salah seorang warga tionghua, Peng Suyoto, mengatakan bahwa acara yang digelar sekarang bertemakan menambah kebudayaan yang yang ada di Indonesia.

"Semoga dengan adanya festival kue bulan, budaya Indonesia bertambah dan semakin berkembang," katanya ketika di wawancari Haluan Riau, Minggu (11/9).

Menurutnya acara Festival Kue Bulan ini adalah sebuah hari yang selalu telah di peringati dari beribu-ribu tahun yang lalu, dan telah menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat tionghua.

"Telah sepatutnya kami meneruskan apa yang telah di buat oleh nenek moyang kami terdahulu," tuturnya lagi.

Tak terkecuali, seluruh masyarakat yang hadir kala cara itu diberikan satu kantong kue bulan yang menjadi simbol bahwa pada hari itu kondisi bulan sedang purnama.

"untuk menjalin dan menjaga kekompakan dan pesatuan seluruh masyarakat, kami dari masyarakat tionghua juga membagikan lampion dan kue bulan secara gratis," tutup Peng.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Dani-Quinchy © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates