kampung dalam akuarium

Sabtu, 10 September 2011 Label:


 
ke pemancingan mana lagi kautumpahkan rindu
melumutkan kecemasan pada lendir umpan
dan mata kail yang lapar
agar ikan-ikan mau kaubujuk bercerai dengan lubuk
dan pulang ke kampung penggorengan
pelengkap hidangan di meja makan
kau tahu, sejauh-jauh pergi menyisir bibir sungai,
hanya untuk mencari air keruh,
ikan-ikan pilihan tak akan memakan umpan dalam kejernihan
kau tinggalkan hulu yang hening-bening
muasal segala arus terus menghanyutkan
anak-anak pantau dengan sejarah hambar
entah arah mana akan dituju
sebut saja, kampung berair jernih berikan jinak;
berair keruh berikan liar;
berair tawar berikan banyak
alamat kepulangan yang pahit
aku beritahu, andaikata usahamu sia-sia, pulanglah.
aku dan ikan-ikan yang kauburu
setelah penggusuran itu
kini tinggal di kampung baru
mendekam di kamar air empat persegi
pada sebuah ruang tamu tidak berhulu-bermuara
hanya gelembung-gelembung dihembus tenaga listrik
juga kincir-kincir plastik
batu-batu buatan dan lukisan karang di balik kaca
terasa seperti menyelam-melintas di antara
tanjung dan teluk kampung pesisir yang tenang
meski tidak ada kapal-kapal berbenah
bagi pelayaran para pelaut
apalagi jejaring pukat ikan karang
bertandanglah, oi pemancing
bukankah sungai-sungai yang menghilir
dari hunjaman kaki-kaki hujan
sudah tidak mampu menafsirkan kehendak air matamu
dan kerinduan tidak selamanya mesti dipuaskan
dengan tancapan mata kail di rahang ikan yang rakus
aku bayangkan kau datang
sebelum insangku sempurna jadi karang
menyematkan mata kail
di setiap saku baju para tamu
2010





















2 komentar:

Learn English mengatakan...

nice posting,
keep sharing,
comment back and senggol my ads once please..........

dani quinchy mengatakan...

thank uuuuuuuuuu

Posting Komentar

 
Dani-Quinchy © 2010 | Designed by Blogger Hacks | Blogger Template by ColorizeTemplates